Entri Populer

Senin, 21 Februari 2011

Fakta Menarik " PNS Dominasi SUKUK Ritel SR003"

Sumber :
PNS Dominasi Pembelian Sukuk Ritel SR003 
Wahyu Daniel - detikFinance




Jakarta - Pembelian instrumen investasi sukuk ritel (sukri) seri SR003 didominasi oleh pegawai negeri sipil (PNS) dengan persentase 22,94% dari total jumlah investor sukri SR003 yang mencapai 15.487 investor.
Demikian isi siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip, Senin (21/2/2011).
Berikut daftar sebaran jumlah investor sukuk ritel SR003 berdasarkan kelompok profesi:
  • PNS 22,94%
  • Pegawai Swasta 23,74%
  • Ibu Rumah Tangga 18,38%
  • Wiraswasta 19,09%
  • TNI/Polri 0,41%
  • Lainnya 15,44%
Jika berdasarkan volume pembelian, nomor satu memang didominasi oleh pegawai swasta dan diikuti wiraswasta 23,69%.
Berdasarkan umur, kebanyakan investor pembeli sukuk ritel ini adalah yang berumur 40 tahun ke atas. kelompok umur 41-55 tahun persentasenya 38,97%, sementara yang berumur di atas 55 tahun persentasenya 30,41%.
Penyebaran investor sukuk ritel SR003 ini berdasarkan jumlah, paling banyak terdapat di Indonesia Barat dan Jakarta.
(dnl/qom)
KOMPAS.com — Kementerian Keuangan menetapkan kupon untuk surat utang negara berbasis syariah ritel seri SR003 yang akan diterbitkan pada 21 Februari 2011 sebesar 8,15 persen.
Dengan demikian tingkat pengembalian yang diharapkan akan diperoleh investor lebih tinggi dibandingkan rata-rata suku bunga bank-bank Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Jumat (4/2/2011).
Menurut Rahmat, ada 20 agen penjual yang akan memasarkan sukuk SR003. Investor yang tertarik sudah dapat memesan sukuk ini pada masa penawaran antara 7-18 Februari 2011. Nilai satuan SR003 ditetapkan Rp 1 juta, namun setiap investor harus membeli minimal Rp 5 juta atau lima unit.
Hasil pemesanan akan diumumkan pada 21 Februari 2011. "Underlying asset (aset yang menjadi dasar transaksi) dalam penerbitan SR003 adalah Rp 10,8 triliun. Atas dasar itu, jumlah sukuk ritel yang akan diterbitkan akan jauh dari underlying asset itu," ujar Rahmat.
Fakta meneriknya, PNS telah memiliki dana lebih untuk melakukan inverstasi. Fakta menarik lainnya adalah PNS tidak punya alasan lagi untuk tidak profesional. PNS tidak lagi seperti masa lalu yang penuh pengabdian. PNS adalah profesi baru yang telah sejajar dengan profesi-profesi lainnya. Sebagai bidang profesi, PNS harus bersikap profesional atas pekerjaannya. 


Sukuk ini memiliki tenor 3 tahun dan akan jatuh tempo pada 23 Februai 2014 dengan harga nominal per-unit Rp.1 juta dengan harga per unit at par (tidak memiliki diskonto dan premium) dan tingkat kupon 8,15 persen per tahun (fix coupon). Pembayaran imbalan akan dilakukan setiap bulan pada tanggal 23 dmulai maret 2011 ini.i

Adapun agen yang ditunjuk sebagai penyalur Sukuk Negara Ritel seri SR-003 adalah sebanyak 20 agen yang terdiri dari 11 bank dan 9 perusahaan efek yang telah ditunjuk oleh pemerintah melalui keputusan Dirjen Pengelolaan Utang Nomor Kep-52/PU/2010.

Berikut Daftar  Agen Penjual dan Konsultan Hukum SUkuk Negara Ritel seri SR-003:

I. Agen penjual
a. Bank
1. PT Bank Mandiri
2. PT Bank Internasional Indonesai
3. PT Bank Syariah Mandiri
4. PT Bank Rakyat Indonesia
5. PT Bank CIMB Niaga
6. The Hongkokng and Shanghai Banking Corporation
7. PT Bank Negara Indonesia
8. Citibank
9. Standart Charter Bank
10. PT Bank Permata
11. PT Bank OCBC NISP
 
b. Perusahaan Efek

1. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas
2. PT Mega Capital Indonesia
3. PT Bahana Securites
4. PT Danareksa Sekuritas
5. PT Trimegah Securities
6. PT Sucorinvest Central Gani
7. PT Reliance Securities
8. PT Ciptadana Securitirs
9. PT Kresna Graha Sekurindo


 Fakta yang terselip dari semuanya adalah PNS tidak begitu menggubris Teori Portofolio. Dimana sumber utama dari pendadpatan mereka adalah dari negara, invertasi yang mereka lakukan dijamin oleh negara. Artinya adalah mereka menggantungkan semua resikonya pada negara. Pertanyaannya adalah kuatkah negara ini tetap survive menjadi tempat bergantung bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar