"Harga minyak melangbung!", cerita lama. Tidak lama lagi harga-harga akan naek, dan inflasi diluar predisksi akan menjadi pembenaran revisi APBN. Harga beras naek, minyak goreng naek, bumbu-bumbu dapur tidak dapat dihindari hanya menunggu waktu!
Indonesia, adalah negara besar pengekspor minyak. Ironisnya pada saat harga minyak naek, bukan keungungan yang kita dapat, tapi derita.Bumi kita dianugrahi oleh triyunan barel minyak bumi, yang konon terbaek di Dunia. Dengan kandungan senyama karbon terendah! Kita hidup dibangsa produsen minyak, anggota OPEC pada saat harga minyak naek pemerintah teriak kesulitan keuangan. Harus menanbah alokasi belanja untuk subsidi. Pas harga minyak turun, pemerintah kembali teriak penerimaan tidak sesuai estimasi awal. Lalu kapan pemerintah bisa membuat keputusan yang benar?
Kita dilahirkan di negeri yang konon memilikikandungan minaral mulia berlimpah, seperti dilahirkan dalam masalah! Dari satu masalah ke masalah laen. Sebagai negara anggota OPEC, minyak naek atau turun kita yang rugi. Ya, masyarakat kecil yang menjadi korban. Padahal seharusnya, klo minyak naek Pemerintah dapat memakai selisih estimasi untuk menutupi belanja subsidi, klo turun pake anggaran sudsidi untuk infestasi pada Pertamina. Ekspansi dan buka ladang minyak baru. Jadi kita akan selalu mendapat competitive adventage yang kuat. Sebagai BUMN, tentu Pertamina punya fleksibilitas anggaran yang lebih baik dari institusi pemerintah.
Kembali mengingatkan, bukankah " . . . Bumi, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai negara digunakan untuk kemakmuran rakyat setinggi tingginya!" konsep dari pendiri bangsa " Bung Hatta" yang sepi ditelan Bumi. Kapan rakyat memperoleh kemakmuran setinggi tingginya, jika sejahtera saja sulit . . . bagaimana bisa disebut makmur, jika keadilan dan kesamaan didepan hukum dan pemerintahan hanya mitos belaka!!!
Yang jelas, mari kita kembali bertanya " KEMANA LARINYA MINYAK MINYAK KITA ITU???"
Keuangan sebagai supporting unit dalam sebuah entitas selalu diletakkan di pojok, dibalik tumpukan dokumen, dan tidak terlihat. Ditempatkan sebagai unit yang tidak punya kinerja. Namun yang di pojok tetap punya opini dan aspirasi, juga hobi ...!
Entri Populer
-
Nama : Burung pelatuk biasa Makanan : serangga, larva Habitat : hutan, ladang Pelatuk ialah bu...
-
Meski berperawakan kecil, Serama bukan ayam murahan. Sebab, untuk memboyongnya, Anda harus merogoh kocek ...
-
Burung Kacer merupakan salah satu burung petarung yang memiliki gaya paling eksotis, disamping suaranya y...
-
Hobi memelihara dan merawat burung berkicau, sudah sejak lama digemari oleh masyarakat kita. Banyak alas...
-
Banyu Nibo berarti “Air Menetes”. Ini merupakan warisan Budha dari abad 9. Karena terletak jauh dari candi Budha lainnya di daerah terpenc...
-
Sebagian kalangan menyebutnya buah ini dengan nama Buah Dewa. Hingga saat ini di butuhkan akan buah Naga Indonesia cukup besar dan bukan ...
-
detikhelth - Rokok diketahui bisa menimbulkan banyak efek buruk bagi kesehatan. Tapi seorang dokter terkemuka di Inggris menuturkan bahwa ...
-
Setelah kran ijin pendirian stasiun televisi di buka, banyak televisi kedaerahan yang muncul. Hampir disetiam daeran Tk II memliki stasiun d...
-
Jakarta - Laboratorium Fotogrametri dan Inderaja Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) menganalisa circle crop di Berbah, Slem...
-
Jakarta - Sebuah tulisan di blog mengklaim crop circle di areal pertanian Berbah, Sleman, merupakan buatan enam mahasiswa Universitas Ga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar