Entri Populer

Senin, 13 Juni 2011

Untung "Wawan Geni" Maen Bakar-bakaran

Untuk menyelesaikan sebuah lukisan Wawan membutuhkan waktu lama, rata-rata tiga bulan untuk setiap karyanya. Paling cepat sebulan, itu kalau ukuran kertas lukisannya kecil. Tapi kalau ukurannya besar bisa selesai sampai setengah tahun. Sebuah lukisan bisa menghabiskan rokok 17 bungkus dan 19 bungkus obat nyamuk bakar. Dan dalam meniup bara api rokok dan obat nyamuk, sebuah lukisan bisa ribuan kali tiupan. Cara meniup dan menyundutkan bara api di kertas ini juga memerlukan teknik khusus supaya asap obat nyamuk atau asap rokok tidak banyak yang terhirup pernapasan. Dia hanya memperhatikan arah datangnya angin, kalau angin datang dari arah kanan dia meniup dari arah kanan, demikian sebaliknya. 
Begitulah Unting Yuli Prasetiawan, atau lebih dikenal dengan nama Wawan Geni, menyelesaikan lukisannya. Sejak mendapat penghargaan MURI Tahun 2003, lewat karya fenomenalnya Wawan disibukkan dengan berbagai agenda pameran dan demo melukisnya.
Teknik melukis dengan cara menyundutkan bara api pada kertas gambar.
Cara melukis ini merupakan inovasi teknik melukis yang muncul dari pemikiran Untung Yuli Prastiawan, pelukis muda dari Magelang. Dan ide ini adalah orisinil dari pikirannya sendiri, tanpa diinspirasikan oleh sesuatu atu seseorang yang lain.
Sebelumnya belum ada seorang juru lukis pun yang melukis dengan teknik bakar seperti ini.
Keunikan cara melukis dengan teknik bakar ini telah diakui oleh Museum Rekor Indonesia (Muri). "Mungkin melukis dengan teknik bakar ini yang pertama di dunia," kata pimpinan Muri, Jaya Suprana.
Untung Yuli Prastiawan (26) yang lebih dikenal dengan sebutan 'Wawan Geni', salah seorang pelukis otodidak yang kini tengah mengembangkan bakat seni lukis. Bakat melukisnya telah tampak menonjol sejak SMP. Kebentulan satu kelas dengan Penulis. Sama-sama suka menggambar, tapi nasibnya beruntung, sesuai dengan namanya Untung. Tapi bukan semata-mata keberuntungan yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini. Kerja keras, sabar dan telaten adalah sesaji wajib di balik kesuksesannya. Bagi menulis, melukis sebuah objek untuk menyampaikan sebuah pesan dengan media gambar selama berbulan bulan adalah suatu kegiatan panjang, memelahkan yang butuh keuletan dan ketekunan. "Anak yang terkenal dengan peliharaan kelincinya itu, sekarang terkenal dengan ulah fenomenalnya " Melukis dengan Api!"
Selain tekun, pandai dan sabar Juru Sungging muda yang satu ini memang aneh sekaligus menakjubkan. Sebab piranti dan sarana dalam melukis tidak seperti pelukis pada umumnya yaitu cukup dengan menggunakan bara api. Media lukisannya kertas malaga, jenis kertas yang agak tebal yang biasanya digunakan untuk pembungkus roti. Sedangkan bara api bisa dari rokok, obat nyamuk bakar, dupa, lidi dan pernah menggunakan upet. Tetapi hanya bara rokok dan obat nyamuk bakar saja yang dinilai paling efektif untuk melukis, karena nyala bara apinya stabil. Lukisan yang sudah selesai, kertas lukisan disemprot cat warna bening (clear), agar kertas lebih awet tidak berjamur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar