Entri Populer

Selasa, 25 Januari 2011

KARENA NILAI SETITIK RUSAKLAH SUSU SEBELANGAN




Jakarta - Laboratorium Fotogrametri dan Inderaja Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) menganalisa circle crop di Berbah, Sleman, berdasarkan foto yang diambil dari udara. Hasilnya diketahui circle crop di Sleman tidak begitu presisi.
Dalam foto udara yang diterima redaksi detikcom, Rabu (26/1/2011), garis diameter lingkaran tidak tepat melewati tengah lingkaran. Selain itu bentuk seperti ikan pun tidak simetris satu dengan lainnya. Selain itu ada orientasi arah yang tidak jelas dari circle crop tersebut. Hal ini mematahkan asumsi kalau circle crop itu dibuat oleh alat khusus atau tempat UFO mendarat. Karena jika pesawat, bentuknya tentu presisi.
"Karena bentuknya tidak simetris, ini bisa dikatakan menguatkan dugaan kalau circle crop tersebut memang dibuat manusia," ujar Dosen Geodesi UGM, Catur Aries Rokhmana kepada detikcom.
Catur menjelaskan foto udara tersebut diambil oleh dua mahasiswanya dengan menggunakan pesawat aeromodelling. Hasilnya dianalisa di Laboratorium Fotogrametri dan Inderaja Teknik Geodesi UGM.
"Ini semacam uji forensik," terangnya.
Walau meyakini bahwa circle crop tersebut merupakan karya manusia, seperti dugaan LAPAN sebelumnya, Catur mengaku kagum dengan pembuatnya. Menurutnya sangat mengagumkan karya seperti ini bisa selesai dalam waktu yang sangat singkat.
"Yang belum terjawab adalah bagaimana dalam waktu singkat bisa membuat itu. Saya kira pembuatnya harus dapat apresiasi," tutupnya.
Sebelumnya, setelah turun ke lokasi, tim Lapan semakin yakin crop circle di Berbah, Sleman adalah buatan manusia. Sejumlah tanda-tanda telah ditemukan tim di lokasi crop circle yang menghebohkan.
Beberapa tanda yang ditemukan adalah adanya lubang di tengah pola crop circle. Lubang itu diduga dijadikan titik untuk menancapkan tonggak untuk membuat lingkaran.
"Ada juga bekas sibakan padi menuju lubang tersebut. Sibakan ini menjadi tempat si pembuat menuju lubang tersebut. Ini menunjukkan ada yang masuk ke situ," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antarika Lapan Sri Kaloka dalam jumpa pers di lokasi, Berbah, Sleamn, Selasa (25/1).


Memang tidak menutup kemungkinan, hal itu adalah benar. Bahwa crop cicle di Berbah adalah buatan manusia. Namun kita coba objektif mengamati kecatatan crop cicle di Berbah. Garis simitris yang di buat sebagai dasar analisis tidaklah ada ditengah-tengah ( garis diagonal) lingkaran sisi kanan, sehingga garis sebagai dasar analisis tidak simitris. Kemudian yang lain, adalah gambar yang menyerupai ikan disebelah kanan juga tidak dibuat dengan objektif. Artinya lingkaran sebagai dasar menentukan kesimitrisan kedua bentuk itu, tidak dibaut dengan menggunakan titik pertemuan diagonal yang tepat. 
Sedangkan bukti fisik yang ditemukan dilokasi, mungkin memang benar adanya anggapan bahwa itu, buatan manusia. Namun kita perlu membuat analisis yang lebih mendalam terkait hal tersebut. Bahkan klo memungkinkan, bisa kita lakukan rekaulang pembuatannya. Klo dilihat dari udara memang bentuknya tidak rapi. Penulis baru kali ini, melihat foto udara crop cicle di Berbah. Mungkin ini foto pertama yang di publis lewat dunia maya. Dan kesalahan Si Pembuat yang cukup fundamental adalah tanda yang menyerupai ekor ikan di sebelah bawah dari gamber tersebut. Sealni itu, ekor ikan disebeh kanan berbeda dengan sebeloh kiri.
Apapun itu, ini pertama kalinya di Indonesia. Ide gila selalu dimulai dengan tidak adanya saran memadai menyelurkan inspirasi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar