Entri Populer

Rabu, 29 Juni 2011

Merokok di Dalam Mobil Lebih Bahaya dari Menghirup Asap Knalpot

detikhelth - Rokok diketahui bisa menimbulkan banyak efek buruk bagi kesehatan. Tapi seorang dokter terkemuka di Inggris menuturkan bahwa merokok di dalam mobil lebih berbahaya bagi kesehatan dibanding menghirup asap knalpot.

Douglas Noble, seorang ahli kesehatan publik dari British Medical Association mengklaim untuk menyerukan kontrol terhadap tembakau bagi pengendara kendaraan bermotor terutama larangan merokok saat mengemudi.

"Di dalam mobil konsentrasi partikel diketahui 27 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang merokok di dalam rumah, dan 20 kali lipat lebih tinggi daripada di pub," ujar Noble, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (30/6/2011).

Noble menuturkan konsentrasi tersebut jelas lebih bisa menimbulkan efek buruk bagi kesehatan, sehingga diperlukan peraturan yang ketat terutama untuk melindungi perempuan hamil serta anak-anak dari paparan asap rokok.

Diperlukan berbagai kampanye untuk mengakhiri kebiasaan merokok di dalam mobil terutama bagi orang yang membawa anak-anak atau ibu hamil di dalamnya, hal ini karena perokok tersebut telah membuat penumpang lainnya menjadi perokok pasif sehingga memiliki risiko kesehatan yang sama atau justru lebih besar dari perokok aktif.

Jika peraturan larangan merokok di dalam mobil bisa dilaksanakan, maka diharapkan nantinya juga bisa diterapkan larangan merokok di dalam rumah dan tempat-tempat lainnya sehingga mengurangi jumlah perokok pasif dan dampak buruk dari asap rokok.

Berbagai studi mengenai rokok telah menjelaskan bahwa di dalam asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia racun (toksik) serta 43 senyawa penyebab kanker (karsinogenik).

Selain itu asap rokok kalau ditiupkan ke meja agak susah hilangnya karena dia lengket, jadi bagaimana jadinya jika asap itu masuk ke dalam paru-paru yang makin lama semakin banyak jumlahnya.

Bukti-bukti ilmiah juga telah menunjukkan hubungan antara rokok dengan terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, penyakit sistem saluran pernapasan, penyakit gangguan reproduksi dan juga kehamilan.

Rabu, 22 Juni 2011

Diblokade Israel, Pelajar Asal Gaza Tetap Bisa Buat Mobil Balap

 Detik.com - Meski diblokade selama 5 tahun oleh Israel, tim pelajar asal Gaza, Palestina, berhasil membangun sebuah mobil balap untuk berlaga di ajang Formula Student 2011.

Balapan ini merupakan ajang balap khusus pelajar terbesar di dunia yang akan dilangsungkan di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Ya, meski Gaza masih merupakan daerah konflik, para pelajar ini ternyata tidak mau menyerah pada keadaan.

Para siswa asal Khan Younis Training Centre (KYTC) yang dikelola oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) berhasil membuat sebuah mobil balap. Meski untuk menciptakan mobil balap tersebut mereka harus menggunakan banyak barang bekas seperti pipa air untuk sasis mobil atau mesin yang dicomot dari sebuah motor tua.

"Kami menantang semua tekanan di sini, dan blokade," kata Osama Al Othmani yang merupakan pemimpin tim dari KYTC seperti detikOto kutip dari Telegraph, Kamis (23/6/2011).

"Kami ingin membuktikan kepada dunia bahkan jika kami tinggal di antah berantah, kami masih bisa menciptakan sesuatu. Hal terakhir yang akan kita lakukan adalah untuk memberikan label, 'Made in Gaza'," tambah pelajar berusia 19 tahun ini.

Tim dari Gaza ini pun terbilang merupakan salah satu tim terkompak yang akan hadir di Silverstone. Padahal mereka hanya memiliki 11 anggota, sangat sedikit bisa dibanding tim lain yang memiliki 50-an anggota tim.

Formula Student 2011 akan dihelat pada 14-17 Juli 2011 mendatang dan menantang 125 tim perguruan tinggi dari seluruh dunia untuk merancang dan membangun sebuah mobil balap single seat hanya dalam waktu 1 tahun. Tim-tim tersebut datang dari berbagai negara mulai dari Nigeria, Thailand, Rusia, Australia dan India.

Untuk urusan teknik, mobil-mobil itu dinilai berdasarkan kecepatan dan daya tahan. Setiap mobil harus bisa berakselerasi dari diam sampai 100 km perjam di bawah 3 detik dengan hanya mengandalkan mesin berukuran 610 cc.

Sementara kategori Class 1A memberi penghargaan pada mobil-mobil ramah lingkungan yang memiliki efisiensi bahan bakar tinggi.

Di sisi lain, tim-tim ini juga harus merancang desain, mengkalkulasi biaya dan potensi bisnis serta mempresentasikannya.

"Benar-benar inspiratif ketika melihat sebuah tim bekerja keras dengan tantangan seperti ini," ungkap direktur teknik di Institution of Mechanical Engineers Dr Colin Brown.

"Formula Mahasiswa merupakan tantangan besar untuk diri, tapi bisa bekerja sama dengan komponen hampir seluruh komponen daur ulang ini di salah satu daerah yang paling kekurangan di dunia adalah luar biasa. Siswa-siswa ini melambangkan semangat dan cipta orang-orang yang mengambil bagian dalam Formula Student," ungkapnya kagum pada tim asal Gaza tadi.


( ddn / ddn )

Senin, 13 Juni 2011

Untung "Wawan Geni" Maen Bakar-bakaran

Untuk menyelesaikan sebuah lukisan Wawan membutuhkan waktu lama, rata-rata tiga bulan untuk setiap karyanya. Paling cepat sebulan, itu kalau ukuran kertas lukisannya kecil. Tapi kalau ukurannya besar bisa selesai sampai setengah tahun. Sebuah lukisan bisa menghabiskan rokok 17 bungkus dan 19 bungkus obat nyamuk bakar. Dan dalam meniup bara api rokok dan obat nyamuk, sebuah lukisan bisa ribuan kali tiupan. Cara meniup dan menyundutkan bara api di kertas ini juga memerlukan teknik khusus supaya asap obat nyamuk atau asap rokok tidak banyak yang terhirup pernapasan. Dia hanya memperhatikan arah datangnya angin, kalau angin datang dari arah kanan dia meniup dari arah kanan, demikian sebaliknya. 
Begitulah Unting Yuli Prasetiawan, atau lebih dikenal dengan nama Wawan Geni, menyelesaikan lukisannya. Sejak mendapat penghargaan MURI Tahun 2003, lewat karya fenomenalnya Wawan disibukkan dengan berbagai agenda pameran dan demo melukisnya.
Teknik melukis dengan cara menyundutkan bara api pada kertas gambar.
Cara melukis ini merupakan inovasi teknik melukis yang muncul dari pemikiran Untung Yuli Prastiawan, pelukis muda dari Magelang. Dan ide ini adalah orisinil dari pikirannya sendiri, tanpa diinspirasikan oleh sesuatu atu seseorang yang lain.
Sebelumnya belum ada seorang juru lukis pun yang melukis dengan teknik bakar seperti ini.
Keunikan cara melukis dengan teknik bakar ini telah diakui oleh Museum Rekor Indonesia (Muri). "Mungkin melukis dengan teknik bakar ini yang pertama di dunia," kata pimpinan Muri, Jaya Suprana.
Untung Yuli Prastiawan (26) yang lebih dikenal dengan sebutan 'Wawan Geni', salah seorang pelukis otodidak yang kini tengah mengembangkan bakat seni lukis. Bakat melukisnya telah tampak menonjol sejak SMP. Kebentulan satu kelas dengan Penulis. Sama-sama suka menggambar, tapi nasibnya beruntung, sesuai dengan namanya Untung. Tapi bukan semata-mata keberuntungan yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini. Kerja keras, sabar dan telaten adalah sesaji wajib di balik kesuksesannya. Bagi menulis, melukis sebuah objek untuk menyampaikan sebuah pesan dengan media gambar selama berbulan bulan adalah suatu kegiatan panjang, memelahkan yang butuh keuletan dan ketekunan. "Anak yang terkenal dengan peliharaan kelincinya itu, sekarang terkenal dengan ulah fenomenalnya " Melukis dengan Api!"
Selain tekun, pandai dan sabar Juru Sungging muda yang satu ini memang aneh sekaligus menakjubkan. Sebab piranti dan sarana dalam melukis tidak seperti pelukis pada umumnya yaitu cukup dengan menggunakan bara api. Media lukisannya kertas malaga, jenis kertas yang agak tebal yang biasanya digunakan untuk pembungkus roti. Sedangkan bara api bisa dari rokok, obat nyamuk bakar, dupa, lidi dan pernah menggunakan upet. Tetapi hanya bara rokok dan obat nyamuk bakar saja yang dinilai paling efektif untuk melukis, karena nyala bara apinya stabil. Lukisan yang sudah selesai, kertas lukisan disemprot cat warna bening (clear), agar kertas lebih awet tidak berjamur.